PERBEDAAN ORGANISASI NIAGA DAN SOSIAL
Organisasi Niaga
Organisasi Niaga yaitu organisasi yang mempunyai tujuan utamanya suatu keuntungan
dalam organisasi itu sendiri. Bentuk-bentuk organisasi niaga cukup banyak juga yaitu :
Fa (firma), suatu organisasi yang modalnya dari hasil bersama dan jika ada kerugiaan
maka yang bertanggung jawab adalah tanggung jawab bersama.
CV, memiliki dua bagian yaitu Aktif atau Pasif yang maksudnya jika Aktif yang
menanamkan modalnya ke suatu organisasi ini juga ikut serta dalam berorganisasi, dan
Pasif yang menanamkan modal tidak ikut serta dalam berorganisasi ini.
PT, memiliki berbagai macam seperti tbk yang artinya organisasi ini terbuka dan dapat
dimiliki oleh pihak luar.
Koperasi, suatu organisasi yang melakukan kegiatan simpan pinjam pada setiap
anggtonya.
Kartel, yaitu suatu perkumpulan dari beberapa organisasi atau perusahaan yang
bergerak dibidang sama yang membuat perjanjian tertentu agar tidak terjadi persaingan
yang tidak seimbang.
Join Venture, suatu organisasi yang beranggotakan beberapa Negara.
Trust, yaitu gabungan dari beberapa perusahaan agar lebih kuat dari yang
sebelumnya.
Holding Company, Suatu gabungan saham yang biasanya mengawasi 1 atau lebih
perusahaan, dan mengawasinya dengan keseluruhan.
Organisasi sosial
Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang
berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi
masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-
sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak
dapat mereka capai sendiri.
Ciri-ciri organisasi sosial
Menurut Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Formalitas, merupakan ckhh
organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan,
ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.
1. Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan
wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki
kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada
organisasi tersebut.
2. Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak
anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal),
gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
3. Lamanya (duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama
daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.
Ada juga yang menyatakan bahwa organisasi sosial, memiliki beberapa ciri lain yang behubungan
dengan keberadaan organisasi itu. Diantaranya ádalah:
1. Rumusan batas-batas operasionalnya(organisasi) jelas. Seperti yang telah dibicarakan
diatas, organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan
yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan operasional sebuah organisasi
dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan kepentingan bersama, sekaligus
memenuhi aspirasi anggotanya.
2. Memiliki identitas yang jelas. Organisasi akan cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya
apabila memiliki identitas yang jelas. Identitas berkaitan dengan informasi mengenai
organisasi, tujuan pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri, dan lain
sebagainya.
3. Keanggotaan formal, status dan peran. Pada setiap anggotanya memiliki peran serta tugas
masing masing sesuai dengan batasan yang telah disepakati bersama.
Jadi, dari beberapa ciri organisasi yang telah dikemukakan kita akan mudah membedakan yang
mana dapat dikatakan organisasi dan yang mana tidak dapat dikatakan sebagai sebuah organisasi.